Berapa Gaji Shadow Teacher Yang Layak?

By Derekoo Irfan Amanullah


Seorang Shadow Teacher adalah seorang guru yang ditunjuk untuk mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dengan tujuan agar ABK memahami berbagai kesulitan belajar, memahamkan konsep aturan, dan  membantu anak berinteraksi dengan guru dan teman-temannya. 

Biasanya, seorang shadow teacher dibutuhkan di usia sekolah TK-SD, dan direkomendasikan oleh dokter anak, psikolog, dan atau konsultan tumbuh-kembang karena hambatan tumbuh-kembang yang dimiliki anak membuat ananda sulit untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sekolah secara mandiri tanpa pendampingan.

Butuh homeschooling untuk ABK? Klik link ini

Tapi bukan berarti hanya berhenti disitu. Jika anak memang belum bisa melakukan komunikasi 2 arah dengan baik, belum bisa mengikuti pelajaran dengan baik, dan atau memiliki perilaku khusus yang membutuhkan penanganan profesional, maka pendampingan shadow teacher masih akan dibutuhkan setidaknya sampai jenjang pendidikan SMP.

Selebihnya, jika anak masih belum bisa mandiri, maka pilihan yang disarankan adalah homeschooling, artinya anak akan belajar di luar sekolah dengan guru dan materi belajar yang spesifik untuk memenuhi kebutuhan belajarnya.

2 s/d 5 Juta Rupiah per Bulan

Di Surabaya, keberadaan seorang Shadow Teacher sudah bukan hal yang asing lagi. Bahkan, lembaga seperti Sabri Learning Process sudah bekerjasama dengan sekolah-sekolah swasta di Surabaya untuk mendampingi setiap murid yang dinilai membutuhkan pendampingan shadow teacher.

Klik link ini untuk menonton video tutorial tentang bagaimana melatih Anak Berkebutuhan Khusus.

Dari segi gaji, seorang shadow teacher yang profesional biasanya akan membutuhkan biaya 2 sampai dengan 5 juta per bulannya, tergantung dari jenjang pendidikan, tingkat kesulitan, dan jam terbang Shadow Teacher itu sendiri.

Mahal? Tentu Saja!

Apa benar anda ingin membayar murah untuk seseorang yang akan memiliki dampak besar bagi perkembangan tumbuh-kembang anak anda di sekolah? 

Shadow teacher diharapkan sebagai garda terakhir dari sistem pendidikan inklusi, dimana jika memang anak masih mampu ditangani secara mandiri oleh guru kelas dan tim pengajar, maka peran shadow teacher seharusnya tidak diperlukan.

Lebih lanjut lagi, tugas seorang shadow teacher seharusnya memiliki batasan. Tujuan dari seorang shadow teacher seharusnya memandirikan, dan bukan membuat situasi yang nyaman dan membuat ABK menjadi tergantung dengan keberadaan shadow teacher. Oleh karena itu, seorang shadow teacher seharusnya memiliki program ajar dan target untuk memandirikan setiap muridnya.

Konsultasi gratis! Klik link ini

Sabri Learning Process hadir memberikan konsultasi gratis, terapi di rumah, dan pendampingan intensif terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di Surabaya dan Sidoarjo.

Sejak tahun 2013 sampai dengan 2020, sudah 7 tahun kami melakukan Terapi ABK dan Pendampingan Shadow Teacher di Sekolah terhadap ratusan murid Anak Berkebutuhan Khusus kami, dengan berbagai hambatan tumbuh kembang mulai dari keterlambatan bicara, permasalahan gadget, sampai dengan Autism (ASD), ADHD, Learning Difficulties, Down Syndrome, dan masih banyak lagi.

Keunggulan kami ada di materi pelatihan dan pembelajaran, dimana kami memberikan materi yang berbeda untuk setiap murid ABK, yang disesuaikan setiap bulannya menurut kebutuhan dan gaya belajar anak.

Salah satu program utama kami adalah Home Training. Home Training adalah model terapi ABK yang sedang diminati di era New Normal seperti saat ini, khususnya di Surabaya dan Sidoarjo, dimana Shadow Teacher yang akan datang ke rumah murid untuk melakukan terapi.

Tunggu apa lagi? segera daftarkan anak anda melalui WA kami 082244822363 untuk memulai sesi terapi di Sabri Learning Process, dan mari bersama-sama kita tingkatkan kemampuan tumbuh kembang ananda.

Komentar

  1. ABK harusnya dilakukan evaluasi terhadap keterampilan kognisinya, sulit di sejajarkan dengan anak biasa sampai akhir pendidikan...sehingga inklusi menjadi pilhan pada TK hingga SD, oleh karena itu di TK bukan program CALISTUNG tapi bermain mengasah keterampilan kognisi dan ketika hendak masuk SD yang dinilai adalah kematangan keterampilan kognisi bukan tes CALISTUNG.... untuk selanjutnya harus masuk inklusi sekolah kejuruan bukan umum...disesuaikan dengan keterampilan kognisi yang masih dianggap mendekati biasa....sehingga lebih mudah dan mendekati keberhasilan dalam kemandirian sosialnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

BACA TULISAN LAINNYA